Miris, Oknum Kepala MI di Kecamatan Cimanuk Pecat Guru Yang Daftarkan Anaknya ke Sekolah Dasar (SD)

Pandeglang, Miris, Oknum kepala Madrasah Ibtidaiyah (MI) Darul Huda Leuwipapan Cimanuk - Pandeglang pecat guru yang sudah 10 tahun mengabdi.
Usut punya usut, diduga guru malang tersebut dikeluarkan hanya karena mendaftarkan putra tercintanya ke sekolah dasar, bukan ke MI tempat ia mengajar
NS seorang guru honor di MI DH Leuwipapan Desa Kadu bungbang Kecamatan Cimanuk dikeluarkan pihak sekolah diduga karena tidak bisa memenuhi permintaan pihak sekolah untuk menyekolahkan anaknya di sekolah tempat ia mengajar.
Awalnya kepala MI DH Leuwipapan meminta kepada ibu NS selaku guru MI, untuk menyekolahkan anaknya di MI tersebut, Namun permintaan tersebut tidak bisa dipenuhi lantaran anaknya sudah lebih dahulu di daftarkan ke Sekolah Dasar (SD).
Selang beberapa hari ibu NS mendapatkan pesan whatsApp dari salah satu guru yang kebetulan adalah adik dari kepalaMI DH Leuwipapan.
"Bu g ap" putra (nama disamarkan) masuk ke SD juga..itu mah hak ibu..walaupun sama ibu nya juga klo mau pindah mah ga ap". Kita terbuka..bu. klo udah ga percaya dengan lembaga disini..tidak perlu di paksakan...silahkan minta ke suami ibu untuk di carikan tempat juga buat ibu pindah ngajar...serius bu.."
"Masih banyak bu yang ngantri pengen ngajar disini...walaupun ibu kluar juga..."
"Maaf ya bu..aku bersikap seperti ini..karena awalnya ibu pengen ngajar di sini minta bantuan aku...terus terang ibu udah mengecewakan aku...jadi keputusan di tangan aku..."
Kurang lebih seperti itu isi dari pesan WhatsApp yang dikirim oleh ibu AP (salah satu guru di MI DH)
kemudian ibu NS mengkonfirmasi pesan dari Bu AP, namun sikap dari kepala sekolah seolah-olah mendukung perlakuan dari adiknya tersebut.
"Mhn bu, mudah2 an ibu faham maksudnya"
Jawaban kepala sekolah.
Selang beberapa waktu, kemudian guru NS kembali mendapati pesan dari ibu AP sembari mengatasnamakan pihak sekolah secara sepihak.
"bu NS maaf apakah keputusan ibu tetap masukin putra (nama disamarkan) ke SD. ? Klo emang tetep ga bisa di rubah berarti kami pihak sekolah tidak bisa memberikan toleransi lagi ..jadi bu NS tidak perlu lagi masuk ke sekolah...????????"
Pesan tersebut kemudian di konfirmasi kembali ke kepala sekolah dan jawaban dari kepala memang betul kalau ibu NS di keluarkan dari sekolah.
"Buu..mohon maaf klo anak nya msk sd ibu nya ada di MI..pasti masyarakt meremehkn MI..bkn keluarga ibu yg meremehkn tapi masyarakat"
"Tapi klo anak nya masuk sd ibu nya pindah ke sd..minimal kami yg ada di madrasah terselamatkn dari cibiran mereka"
"Percuma masuk ke RA nanti baru beberapa bln di pindahkn lagi ke sekolah lain...seolah2 sekolah di sini tdk ada artinya"
"Karena keluarga ibu lebih menghargai sekolah orang lain dari pada sekolah yg di duduki bunda nya"
Itu jawaban dari Oknum kepala sekolah. Untuk memastikan kembali kemudian bu NS membalas pesan tersebut
"Jadi intinya apa bu? Saya dikeluarin tah dari sekolah?"
"Iya...karena keluarga ibu seolah tdk mendukung karir ibu"
Awak media sudah mencoba melakukan konfirmasi kepada kepala MI melalui pesan whatsapp terkait kondisi tersebut namun, sampai berita ini ditayangkan belum ada tanggapan dari kepala MI
Enji/Red